Apakah Penggunaan AC dapat Memicu Resiko Rinitis Alergi?

Rinitis alergi (RA) merupakan penyakit imunologi yang paling sering ditemukan dan telah menjadi masalah kesehatan global. Alergen penyebab timbulnya rinitis alergi terbanyak adalah tungau debu rumah (house dust mites). Suhu dan kelembaban merupakan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tungau debu rumah dan  dapat diduga penggunaan air conditioner dapat mengurangi populasi tungau debu rumah sehingga mengurangi kekambuhan rinitis alergi.


Pada artikel ini menjelaskan apakah ada hubungan antara penggunaan air conditioner terhadap timbulnya kekambuhan rinitis alergi.

Berdasarkan data hasil penelitian-penelitian terdahulu diketahui bahwa alergen
pencetus timbulnya  gejala rinitis alergi terbanyak adalah tungau debu rumah
(house dust mites).

Menurut hasil penelitian Van Bronswijk (1979), faktor-faktor fisik seperti suhu dan kelembaban merupakan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tungau debu rumah (TDR).

Selain menggunakan AC, penderita rinitis alergi juga dapat menggunakan alternatif selain Ac yaitu dengan dehumidifier, baik dengan membeli atau dengan sewa dehumidifier untuk keperluan temporer.

Pada kelembaban 60% atau lebih rendah populasi tungau debu rumah ditemukan sangat sedikit atau mati. Secara umum suhu optimal bagi perkembangan tungau debu rumah adalah 23-25 derajat Celcius dan kelembaban relatif 75%.

Untuk mengurangi kelembaban udara, pengurangan populasi tungau debu rumah maupun   alergen   lainnya   juga   dapat   dilakukan   dengan menggunakan  air conditioner (AC). Mempertahankan suhu kurang dari 15ÂșC ataupun lebih dari 35 derajat Celcius, serta kelembaban dibawah 35% selama sedikitnya 2 jam perhari sampai 8 jam maka perkembangan TDR akan jauh lebih lambat.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Iankovici kidon M dkk melaporkan bahwa terdapat sensitisasi terhadap jamur secara signifikan lebih banyak terjadi di ruangan tanpa AC 49% dan 10% dengan AC dan terhadap polysensitisasi didapatkan hasil signifikan lebih banyak terjadi di ruangan tanpa
AC 51% : 14% diruangan AC.

Penelitian tersebut memberikan simpulan bahwa penderita rinitis alergi yang menggunakan air conditioner (positif alergi tungau debu rumah) cenderung tidak mengalami kekambuhan rinitis alergi dua kali dibandingkan penderita yang tidak menggunakan air conditioner dan   tidak   terdapat   hubungan   antara   lama penggunaan  air   conditioner  terhadap   timbulnya kekambuhan   pada   penderita rinitis alergi.

Saran terbaik kami adalah agar selalu membersihkan AC dan lingkungan sebagai bagian dari perawatan AC, serta lakukan service AC secara berkala untuk memastikan setiap komponen AC dapat berjalan secara optimal.